Lokasi: Jalan Pangeran Jayakarta No. 17, RT. 9/RW. 4, Kelurahan Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat 11110
Map: Klik Disini
HTM: Gratis (Dikenakan Biaya Parkir)
Buka Tutup: Buka Setiap Hari (Kunjungan Tidak Mengganggu Jadwal Kegiatan Ibadah Jemaat Gereja)
Telepon: 021 6267457
Jakarta? Apa yang terlintas ketika kita berbicara tentang ibukota tersebut. Kota dengan seribu rutinitas, padat penuh dengan kesibukan, hiruk pikuk deru kendaraan, kota yang terkenal dengan macetnya.
Ya begitulah Jakarta dikelilingi dengan gedung-gedung tinggi, perumahan padat penduduk, mall-mall yang tersebar disudut dan tengah kota, dan lainnya.
Tapi, jangan salah Jakarta masih memiliki tempat hiburan yang bisa kita kunjungi di waktu libur panjang atau saat weekend dan bisa masuk dalam daftar antrian rencana liburan selanjutnya.
Bercerita tentang liburan tentunya kita ingin menikmati beragam wahana bermain seperti Ancol, TMII,kebun binatang Ragunan, keindahan alam seperti pantai.
Atau wisata kuliner, sekedar ngumpul yang setidaknya bisa menenangkan kita dari segala rutinitas kerja yang membuat jenuh dan lelah.
Namun, terkadang kita juga suka bingung ingin menghabiskan masa liburan kemana dan dimana, tidak adanya acuan tempat tujuan selalu menjadi benturan ketika ingin memanfaatkan waktu luang tersebut.
Kali ini kami punya referensi tempat wisata religi sekaligus wisata sejarah dan wisata edukasi yang menarik untuk dikunjungi, sekedar mencari suasana baru untuk liburan.
Karena liburan tidak hanya melulu untuk sekedar eksis selfie, mengabdikan momen liburan tapi kita bisa menambah wawasan juga sekaligus bisa menghargai peninggalan bersejarah yang kita miliki. Keren dan bermanfaat kan?
Tempat wisata ini juga terbilang murah. Siapa juga yg gak mau liburan dengan biaya sedikit, dan apalagi tanpa dipungut biaya masuk.
Karena biasanya liburan itu pada umumnya sangat identik dengan persiapan budget yang lumayan menguras kantong.
Referensi kali ini tepatnya masih menjelajah disekitaran kawasan Kota Tua, disini dapat kita temui gedung bangunan kuno yang telah jadi peninggalan bersejarah dari zaman penjajahan dahulu.
Gereja Sion atau GPIB Sion Jakarta begitu mereka biasa menyebutnya. Berjalan sedikit dan dari seberang jalan maka kita akan menemukan sebuah bangunan rumah ibadah khas kolonial bernuansa sederhana dan klasik.
Sampai saat ini gereja ini masih tegak berdiri kokoh nan megah dan tetap berfungsi sebagaimana mestinya sebagai rumah ibadah bagi jemaatnya.
Sebelumnya yuk mari kita bahas sejenak, sejarah singkat mengenai Gereja Sion sebelum kita benar-benar mengunjungi tempatnya!
Sejarah Singkat
❤️
Gereja Sion Jakarta atau GPIB Sion Jakarta adalah Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat dikenal juga dengan nama Gereja Portugis (Portugueesche Buitenkerk/Portuguese Church).
Gereja ini selesai dibangun pada 1965 dan peresmian gedung gereja dilakukan pada hari Minggu, 23 Oktober 1695 dengan pemberkatan oleh Pendeta Theodorus Zas, peletakan batu pertama dilakukan oleh Pieter van Hoorn pada Oktober 1693.
Pembangunan gereja memakan waktu sekitar dua tahunan. Jika dihitung-hitung umur gereja ini sudah 321 tahun. Wow banget yaa!
Masuk ke dalam melewati pintu kayu berbentuk lengkung diapit pilar dan ornamen bergaya Romawi dengan tulisan “Sion”.
Dan biasanya didepan pintu masuk utama dibagian atas kita dapat melihat angka yang terpajang dan itu sebagai penunjuk berapa usianya gereja tersebut dan diatas tulisan terdapat salib yang berukuran besar.
Pintu masuk hanya satu dengan dua buah daun pintu yang lebar dan diapit dua buah tiang yang kokoh. Kiri dan kanan pintu masuk, terdapat dua buah jendela, simetris serta di ujung atas jendela terdapat simbol hati.
Bagian dalam gereja, terdapat beberapa kursi berukiran sangat bagus berwarna hitam. Bagian dalam belakang ada sebuah prasasti peringatan.
Peringatan ini berisi mengenai cerita lengkap pemberkatan gereja ini yang tertulis dalam Bahasa Belanda dan masih bisa dilihat di dinding dan di sebelah prasasti gereja.
Lalu terdapat sebuah tangga menuju sebuah balkon yang disangga empat tiang dan disanalah sebuah alat musik orgen seruling tersebut disimpan.
Bagian belakang gedung, terdapat sebuah lonceng. Entah masih berfungsi atau tidak, penyangganya terbuat dari kayu dan ditarik dengan seutas tali.
Sion atau Zion berasal dari sebuah nama bukit di daerah Palestina berbahasa Ibrani dan merupakan lambang keselamatan bangsa Israel kuno.
Zion kata umumnya diartkan sebagai “Kesucian Dalam Hati. Zion digunakan untuk merujuk pada orang-orang Tuhan atau gereja dan mereka yang memilki kepentingan didalamnya.
Gedung bangunan Gereja Sion berbentuk persegi empat (seperti kotak) dengan luas 24×32 m². Pada bagian belakang, didirikan bangunan tambahan dengan lebar 6×1 m². Luas tanah seluruhnya mencapai 6.725 m².
Pemugaran dilakukan pada tahun 1920 dan 1978. Bahan bangunan menggunakan 10.00 kayu dolken (balok bundar). Kursi yang digunakan terbuat dari kayu hitam atau eboni.
Gereja ini mampu menampung 1.000 jemaat. Di dalamnya ada mimbar unik bergaya Barok dengan bertudung sebuah kanopi, yang ditopang dua tiang bergulir bergaya ionic serta ditopang empat perunggu. Mimbar ini merupakan pemberian H. Bruijn.
Selain itu, ada organ seruling yang masih terawat baik sampai sekarang. Organ seruling buatan tahun 1860 dengan tinggi ±2,5 m². Namun sayangnya dipakai terakhir kali pada 8 Oktober 2000 silam.
Organ ini pemberian putri pendeta bernama John Maurits Moor. Untuk memainkan diperlukan 2 orang yaitu seseorang memainkan tuts dan seorang lagi memompa udara pembunyi organ. Unik bukan?
Gereja ini memakai bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar dalam ibadahnya. Gereja dengan konsep Gereja Bangsal (Hall Church) merupakan gereja kuno yang dibangun VOC bagi jemaat Portugis.
Dihalaman gereja terdapat sisa pemakaman kuno dengan beberapa batu nisan dan masih terpasang.
Bagian dalam gereja ini masih memiliki interior kuno bergaya Eropa, salah satunya termasuk organ seruling kuno di balkon yang biasanya digunakan untuk mengisi kebaktian.
Namun saat ini halaman gereja telah mengalami penyempitan karena terkena pelebaran jalan yang dilakukan pemerintahan.
Berdirinya Gereja Kristen Protestan di Jakarta sebelum Batavia menjadi besar dan tumbuh komunitas-komunitas baru seperti katolik, calvinis, lutheran, serta lainnya.
Batavia hanya sebuah pelabuhan kecil dengan dihuni kelompok protestan saja. Sedangkan etnis pribumi dan etnis tionghoa berada diluar benteng kota.
Dulunya gereja ini diperuntukan untuk Mardijkers (Portugis Hitam), sebutan bagi mantan serdadu Portugis keturunan India dan Afrika yang menjadi tawanan Belanda di Batavia.
Mantan serdadu ini kemudian dibebaskan setelah bersedia beralih agama dari Katolik menjadi Protestan. Itulah mengapa gereja ini disebut juga Belkita (Gereja Portugis Hitam).
Dinamakan Portugeesche Buitenkerk (Gereja Portugis diluar Benteng Kota) karena pada masa pendudukan Belanda setelah mengambil alih pendudukan Portugis, mereka membangun tembok batas pertahanan kota pemerintahannya.
Nama Portugueesche Buitenkerk sendiri sempat berganti nama menjadi Gereja Portugis setelah kemerdekaan Indonesia.
Kemudian berdasarkan hasil persidangan Sinode Gereja Protestan Indonesia di bagian Barat (GPIB) tahun 1957 dan kembali berganti menjadi GPIB Jemaat Sion atau sekarang yang lebih dikenal dengan Gereja Sion.
Dalam gereja ini banyak diperdengarkan dengan lagu masehi advent hari ketujuh. Perkembangan awal gereja portugis ini berasal dari Indonesia bagian timur terutama di Maluku, Sulawesi ke bagian utara dan Nusa Tenggara Timur.
Ada sebuah kisah dimana,pada masa penjajahan Jepang, Gereja Sion ini ingin dijadikan tempat penyimpanan abu tentara Jepang yang gugur.
Transportasi Menuju Lokasi❤️
Masih di seputaran Kota Tua, melewati Stasiun Jakarta Kota(Stasiun Beos). Tidak jauh dari sana Gereja Sion letaknya tepat di sudut Jalan Pangeran Jayakarta No. 1 Jakarta Barat dan 200 m² dari stasiun kota sisi utara menghadap ke Mangga Dua Raya.
Namun, jika melintasi Halte Busway Pangeran Jayakarta, ada bangunan tua yang berada di sisi kanan.
Kemudian belok ke kanan dan disinilah Gereja Sion ini terletak di Jalan Pangeran Jayakarta No. 1 RT. 09 RW. 04 Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Kota Jakarta Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta.
Lokasi gereja ini berada di dekat Halte Busway Pangeran Jayakarta, atau di sudut pertemuan antara Jalan Pangeran Jayakarta dan Jalan Mangga Dua.
Gereja ini masih berdiri kokoh hingga sekarang, tampilan luar yang biasa saja namun memiliki arsitektur menarik dengan gaya Eropa yg khas dan merupakan salah satu cagar budaya.
Halaman parkir Gereja ada di sisi Utara, dimana terdapat genta dan juga di sisi Selatan, sedangkan halaman depan terpotong banyak karena pelebaran Jalan Pangeran Jayakarta pada 1984.
Bagi wisatawan asal kota Jakarta Barat mungkin sudah tidak bingung lagi untuk mendatangi lokasi Gereja Sion.
Akan tetapi bagaimana dengan wisatawan luar kota atau bahkan luar negeri, tentu mereka akan bingung dan takut kesasar pastinya apalagi mereka yang tak mengerti rute perjalanan.
Tapi jangan khawatir bagi wisatawan luar kota Jakarta yang memakai sarana transportasi kendaraan pribadi seperti mobil atau motor pribadi.
Kita bisa meminta panduan arah ke Gereja Sion (Gereja Portugis) di Tamansari DKI Jakarta Barat Jakarta di google maps yang terpasang di smartphone dengan koordinat : -6.1381633,106.8177916.
Jika kita ingin memakai kendaraan umum juga bukan masalah besar, kita bisa berhenti di terminal bus kota Jakarta Barat.
Setelah itu melanjutkan dengan menggunakan ojek menuju Jalan Pangeran Jayakarta hingga sampai di lokasi Gereja Sion di Tamansari DKI Jakarta Barat tersebut.
Untuk menjangkaunya pula kita bisa menggunakan Bus Transjakarta Koridor 5. Namun sekarang kita juga bisa lebih dimudahkan dengan menggunakan ojek berbasis online seperti Grab, Uber atau Gojek.
Jika kita tidak ingin repot mencari alamat sendiri, tinggal klik aplikasi ketik tujuan tempat dan tunggu beberapa saat lalu kita tinggal duduk santai diboncengan kemudian abang supir siap mengantarkan.
Gereja Sion juga memiliki beberapa fasilitas untuk pengunjungnya seperti tempat ibadah umat kristiani, tempat istirahat, kamar mandi serta area parkiran yang aman dan nyaman bagi pengunjungnya.
Dipastikan para pengunjung tidak akan kecewa jika liburan ke Geraja Sion. Rohaninya dapat, edukasinya dapat, refreshingnya juga dapat. Paket komplit kan?
Gereja Sion di Indonesia
❤️
Sejarah singkat mengenai Gereja Sion sedikitnya telah kami jabarkan, semoga bisa dijadikan referensi bagi kita yang ingin mencari tempat wisata religi dan wisata sejarah.
Disini pula akan kami cantumkan berikut beberapa tempat wisata religi bersejarah yang masih berhubungan dengan Gereja Sion dan tersebar d seluruh Indonesia.
Berikut kami sertakan adapun sebagai berikut :
- Gereja Presbyterian Bukit Sion Indonesia berada di Jalan Telaga Warna 1 No. 2, Jakarta Selatan, Komplek Puri Pangkalan Jati Cinere, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat 16514.
- Gereja Sion Tomohon berada di tengah kota Tomohon Jalan Raya Tomohon, Kelurahan Paslaten Dua, Kecamatan Tomohon Tengah, dan didirikan pada tahun 1878 oleh Penginjil Belanda dan jemaat.
- Gereja Sion Surabaya berada di Jalan Raya Manyar Indah, Jawa Timur.
- Gereja GMIM Sion berada di Jalan R.W. Mongonsidi, Malalayang Satu, Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara.
- Gereja Sion Makale Tana Toraja berada di Jalan Jendral Sudirman No. 13 Makale, berdiri sejak tahun 60an. Gereja ini terdiri dari dua bangunan, dan salah satunya ada di atas bukit.
- Gereja Bethel Indonesia Sion berada dia Jalan Tuparer No. 335,Nagasari, Karawang Barat, Kab. Karawang, Jawa Barat.
- Gereja GMIT Jemaat Sion Oepura terletak di Jalan Salak, Oepura, Maulafa, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
- GKA Zion Bali terletak di Jalan Semeru 6 Denpasar.
- Gereja GPIB Bukit Sion Balikpapan berada di Jalan Bukit Sion 58 RT. 044,Balikpapan, Klasdasan Ilir, Balikpapan Kota, Kalimantan Timut, 76113.
- Gereja Kristen Nafiri Sion terletak di Jalan Soekarno Hatta No. 391,Karasak, Astaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
- Gereja Sion Camplong berada di Camplong I, Fatuleu, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jalan Tim Tim, 85363.
- GMIM Sion Ranawangko berada di Ranawangko, Tondano Timur, Kab. Mibahasa, Sulawesi Utara.
- GPIB Grogol yaitu GKS ( Gereja Kemuliaan Sion) Grogol, Ruang Dahlia Lantai Dasar, Jalan Letjen S. Parman, Jawa Barat dan GKS Mangga Dua, Ruken Lt. 6 Blok F No. 12,Mangga Dua Square Jalan Gunung Sahara Raya No. 1,Jakarta Utara.
- Gereja Jemaat Sion Kole terletak di Jalan Goa Ria No.77,Sudiang, Biring Kanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90242, Indonesia.
- Gereja Toraja Jemaat Sion Anatapura Palu (JESAP) di Jalan Purnawirawan II No.19 Palu, Sulawesi Tengah 94126,Indonesia.
- Gereja Presbyterian Sion di Jalan Bakar Batu, Tanjung Pinang, Kep. Riau, Indonesia.
- Gereja Kemuliaan Sion terletak di Wisma RMK LT Blok M4 No. 1, Jalan Duri Kencana No. 4 RT. 2/RW. 7,Kembangan Sel, Kembangan, DKI Jakarta 11610.
- Gereja Kemuliaan Sion di Jalan Danau Sunter Selatan, Blok M, Sunter Podomoro, Tanjung Priok, 14350,RT. 11/ RW. 16,Sunter Agung Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta.
- Gereja Kemuliaan Sion di Kemayoran, Gedung Klinik Mata Nusantara Lantai II (Suter Kemayoran) Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia.
- Gereja Pentakosta Sion Indonesia di Jalan Menteng VII No. 3, Medan Tenggara,Medan Denai, Kota Medan, Sumatera Utara 20248. Telepon : 081361003163
- Gereja HKBP Sion di Jalan Panglima Denai, Medan Tenggara, Kota Medan, Sumatera Utara 20248. Telepon : (061) 7850865.
Menarik ya ulasan singkat mengenai tempat wisata religi diatas? Inilah sedikit referensi yang bisa kami tuliskan, semoga dapat membantu sebagai salah satu acuan rencana tujuan liburan Anda beserta teman-teman, keluarga, kerabat maupun saudara.
Terima kasih sudah menyempatkan membaca artikel ini. Semoga bisa menjadi inpirasi untuk mencoba berkunjung berwisata di Gereja Sion Jakarta.
Ghazi Rafka Saghir (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pembalap, tapi saya siap gas pol menuju garis finish untuk klaim hadiah giveaway ini.
Pirzada Malik Ahmad (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan penjaga pantai, tapi saya siap selamatkan hadiah giveaway ini dari ombak pesaing.
Jamaluddin Ahmad Wafir (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan ahli ramal, tapi saya meramalkan hadiah giveaway ini akan jatuh ke tangan yang tepat: saya.
Ghifari Nashir Rabbani (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak pandai merayu, tapi kalau soal menang giveaway, bolehlah dicoba.
Yazeed Hakam Mufid (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak pandai merayu, tapi kalau soal menang giveaway, bolehlah dicoba.
Charemon Abdul Hafiz (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan superhero, tapi saya punya kekuatan khusus: kekuatan menarik hadiah giveaway ke arah saya.
Thahirullah Fadhlur Amin (pemilik terverifikasi) –
Rumus keberuntungan giveaway: keikhlasan + komentar ini = hadiah mendarat di tangan.
Rosyad Hafiz Fathurrahman (pemilik terverifikasi) –
Saya sudah siapkan spanduk ‘Pemenang Giveaway’, tinggal nunggu nama saya yang diumumkan saja.
Najwan Syauki Fatih (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pesenam, tapi kalau menang giveaway, saya siap lakukan backflip kebahagiaan!
Kan’an Fadhailur Rabby (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak pandai merayu, tapi kalau soal menang giveaway, bolehlah dicoba.
Latif Rizwan Zahir (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan DJ, tapi saya siap putar lagu kemenangan sepanjang malam jika menang giveaway ini.
Liham Syubbanul Yaum (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak pernah menang lotre, tapi saya yakin giveaway ini adalah lotre yang pasti menang. Percaya deh!
Muhammad Fawwaz Maulana (pemilik terverifikasi) –
Kata bijak mengatakan, ‘Kesempatan datang tak terduga.’ Saya siap terkejut jika menang giveaway ini!
Hafizhan Raffa Khairy (pemilik terverifikasi) –
Komentar ini mungkin tidak lucu, tapi kalau saya yang menang, pasti semua tertawa.
Harith Razi Munir (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan astronot, tapi siap menjelajah ruang angkasa jika hadiahnya adalah giveaway ini.
Taqi Risyad (pemilik terverifikasi) –
Jika saya menang, saya janji akan… tetap update di media sosial. Prioritas kan?
Ubaidullah Fadhlur Rahman (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pengacara, tapi saya siap membela hak saya untuk memenangkan giveaway ini di pengadilan.
Faqih Gazhali (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak pernah menang lotre, tapi saya yakin giveaway ini adalah lotre yang pasti menang. Percaya deh!